UNGKAPAN DARI HATI UNTUK FKSI



Sampai juga waktunya untuk menuliskan setiap jejak yang telah kita lekatkan pada sejarah dakwah. Merangkai kata demi mengisahkan betapa indahnya ukhuwah kita. Mengingat kembali semua cerita kita. Besarnya cinta kita. Mengukir kembali cita yang pernah tersingkir. Saat tetesan keringat, karena penat. Saat tetesan air mata, karena susah dan bahagia. Ketika berpeluh, tanpa mengeluh. Ketika bersalah, tanpa memecah. Saat rindu, lalu menyatu. Saat berselisih, lalu berjabat tangan lagi. Sungguh perjalanan yang takkan terlupakan. Keberkahan yang tak tergantikan.
Ingat sekali saat selalu kuhindari pertemuan-pertemuan yang diadakan FKSI. Oriaba, SQT, SQT gabungan, kajian, dan mungkin masih banyak lagi. Aku risih, bahkan sempat membenci ketika harus bertemu dengan orang-orang menurutku (Afwan Jiddan) sok suci. Aneh, mengapa aku harus menghabiskan waktuku hanya untuk berkumpul di masjid? Aneh, mengapa aku harus merelakan waktuku hanya untuk mendengar taujih? jelas-jelas itu bisa kudapat bila ku membaca. Santai. Di rumah.
FKSI itu apa? penampungan orang-orang yang telah siap berhijab. Sedang aku belum. Belum siap. FKSI itu salah satu organisasi yang pasti hanya akan menghabiskan waktuku yang hanya sedikit. FKSI itu pasti membosankan. Cuma mengaji, aku bisa melakukannya di rumah. Cuma mengkaji, aku bisa lakukan itu bersama Ayah, dan di rumah. Mengapa aku harus masuk FKSI? Basi. Pasti aku akan dicaci karena pakaianku ini. Pasti aku takkan dianggap ada, karena kondisi yang ada. Hijab, oo hijab. Hijab itu Cuma untuk mereka yang siap. Allah itu Maha Pemurah, yang pasti akan menerima ketika ku merasa belum siap untuk berhijab. Islam itu tidak akan mengekang, karena hijab adalah pilihan. Itu pendapatku, dulu. Saat aku menutup mata, juga telinga.
Lekat diingatanku, ketika sahabat nan manja datang dengan penuh bijaksana yang mengajakku tanpa memaksa. “Ini agenda besar kita, musyawarah kerja menentukan qiyadah”, itu katanya. Cukup lama ku berpikir, haruskah aku menelantarkan pakaian kotorku yang tersusun apik membentuk gunung? bukankah itu hari libur, dan mungkin akan lebih baik jika ku habiskan waktuku untuk bersitirahat dari penatnya tugas kuliah yang banyaknya tak terhingga. Tapi entah malaikat apa yang menghampiriku, hingga rasanya ringan sekali langkahku menuju gedung A untuk ikut MUKERTA.
Entah berapa kali sahabatku itu menghipnotisku dengan rayuan lembutnya. Akibatnya sudah beberapa agenda yang kulalui bersama FKSI. Namun tak sedikitpun kudengar caci maupun maki dari makhluk-makhluk suci yang ada di FKSI. Hingga ku memutuskan untuk berdamai dengan hati, dan megkaji kembali bahwa sesungguhnya ini adalah keputusan Ilahi. Aku berhijab. Alhamdulillah, inikah yang namanya hidayah. Mungkin memang ini tak sengaja, mungkin memang berawal dari sebuah kata terpaksa. Tapi inilah jalan dariNya. Walau memang ku harus berlari kecil mengejar ketertinggalanku dibidang ilmu. Walau ku harus bersiap mental atas setiap komentar yang terlontar dari luar atas perubahanku yang menurut mereka membuat gempar.
Senin ke Minggu, Januari sampai Desember, 2012 hingga sekarang 2013. Genap satu tahun sudah aku tercebur di ranah ini. Pada wahana dakwah dengan ukhuwah yang selalu tercurah. Tak sedikit yang aku dan teman-teman lalui. Dalam sehari, bukan warna putih saja yang kami nikmati, namun juga hitam, merah, kuning, dan biru. Tapi jelas itu warna, yang ketika semua dipadupadankan dengan cara yang sempurna maka sungguh warna gelappun akan terlihat indah. Tak jarang, kami dihampiri oleh duri. Entahlah, kami yang mendekati atau memang benar duri itu menghampiri. Tertusuk, dan pedih. sungguh bukan ini yang menjadi batas finish kami. Berhari-hari berkutat dengan ganasnya badai, yang dengan wajah garangnya ia meminta kami untuk terus saling menggenggam meski saat saling diam.
Mungkin saja ini karena perbedaan daerah, hingga berbeda dalam memberi makna dari setiap kata. Mungkin juga ini karena perbedaan budaya, hingga tak elak suatu tingkah dapat membuat yang lain resah. Kita semua memang berbeda Lurah, Daerah, Kota, bahkan mungkin berbeda Negara. Hanya saja di mana letak ukhuwah jika karena hal sekecil ini saja masih sering membuat kita gundah. Rasa ini memang tlah tertanam dalam diri tiap insani dari FKSI, dan ku yakin abadi. Ini adalah cinta hakiki.
Pasang surut yang sering terjadi, bukan penghalang bagi kami. Bukan sekali kami kekurangan dana untuk memenuhi satu agenda, tapi apa kami menyerah? Tidak. Tidak sama sekali. Sering kali, kami datang lalu pergi dan datang kembali untuk memenuhi perlengkapan disetiap kegiatan. Apa itu kan membuat kami sungkan? Tidak. Tdak sama sekali. Kami nyaris lupa apa itu lelah, kami seolah tak kenal dengan yang namanya putus asa. Inilah bukti cinta Allah untuk umatNya. Ia hadirkan kekuatan disetiap kelemahan yang ada. Ia hadirkan cinta sebagai penawar benci yang tercipta. Ia selipkan tawa saat jiwa meneteskan air mata. Dan ia titipkan rasa kasih dan sayang kepada kami dalam rumah FKSI, sehingga saat jauh ada rindu.
Seperti Ibuku, FKSI selalu memberiku rasa nyaman. Seperti Ayahku, FKSI selalu mengajarkan sebuah ketegaran. Seperti Kakakku, FKSI selalu memberiku kasih sayang. Seperti Adikku, FKSI “manja” yang membuatku selalu ingin bersamanya. Inilah FKSI, sosok keluarga yang selalu membuatku bahagia. Inilah FKSI, yang kan selalu mengingatkanku untuk setiap langkah yang kadang keluar dari koridor cintaNya. Inilah FKSI, rumah yang selalu melempar rindu ketika lama tak bertemu. Rumah yang ketika ku pergi, ingin cepat kembali.
Ini memang bukan puisi, ini hanya ungkapan cinta dari hati untuk FKSI yang cintanya hakiki. ^_^
Tegar itu bukan saat ada yang memberi ketegaran kepada kita
Tapi saat kita mampu selalu bersama dalam sulitnya realita
Bahagia itu bukan ketika mendapat hadiah
Tapi saat kita selalu bersama
Sulit itu bukan saat melihat saudara bahagia
Tapi saat ku harus berjalan tanpa gandengan dari tangan saudara
Karena itu Allah ciptakan manusia bukan satu saja
Karena itu Allah ciptakan rasa tidak hanya semacam saja
Karena itu Allah ciptakan perbedaan, agar kita dipersatukan
Untuk sedalam-dalamnya cinta dan ukhuwah
Untuk setinggi-tingginya cita dan asa

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer